Adik bertanduk


3. ADIK BERTANDUK 

Masa- masa yang penuh dengan keindah terkadang aku tersenyum lebar kekanan dan kekiri sendiri bila terniang di benaku adalah kenangan bersama teman-teman dulu diwaktu kecilku yang membuat hidupku penuh dengan liku-liku kenangan manis ada ridho anak abah,dila,eying,dan bang amat gendut yang selalu mengawasiku bermain ,bang amat adalah yang paling gede dan dia selalu telanjang baju bila bermain di bawah bohon buni dekat lumbung terkadang sambil menjajakan es lomot yang di tentengnya dengan teremostnya yang besar .

 Masalalu masih di sebuah rumah kontrakan  yang berjendela jeruji kawat di sanalah tempatku bermain bersama adikku yang masih kecil imut imut yang di juluki kepala jeruk karena terbesar diantara aku dan kakaku,kalau aku dipangilnya gepeng karena kepalaku seperti pepya yang lonjong,kakak dipangil sikepala kelapa dari posturnya mirip kelapa hijau yang bias buat obat ,itu karena kakak keras kepala dan agak bandel kata oom oom ku.


Waktu itu ibuku mendapat  pekerjaan, sudah mulai kerja di sebuah perusahan tak jauh dari PLN karena tuntutan ekonomi keluargaku buat beli susu,buat sekolah aku adik dan kakak ,maka mulai dari itu ibua ada yang membantu untuk mengasuk ku, setiap harinyan sambil mengisi kesengangan ibuku di buatkan sebuah warung kelontong kecil-kecilan oleh bapak dari gaji pertam pengangkatan pns kebetulan bapak secara diam diam mengikuti test pegawai negeri disenayan,dari seorang karyawan bank uncit sekarang diangkat pegawai negeri di kantor perbendaharaan kas Negara jakarta,nasib  memang sedikit  berubah,sudah pantas dagi bapak mengingat perjuangan yang penuh dengan penderitaan, adiku sekarang dijuluki anak pegawai negeri karena bapak berubah pekerjaan .

Di pagi hariyang cerah udara segar pandanganku menerawang kedepan dengan kosong dan belum jelas separuh jiwaku pergi,sambil menunggu teman bila sebelum berangkat selalu bermain kelereng,gaco orang-orangan yang dipasang on the line kemudian semua musuh melempar cuilan genting hingga terjatuh dialah yang mendapatkan mainan itu, dibawah pohon buni bersama-sama rido ,eying,dila.

Ibu pulang dari kerja malam aku bergegas lari kedalam rumah mempersiapkan ,rapi-rapi untuk sekolah takut ibu marah aku di bantu oleh bibi jum yang masih muda mengasuhku adik,kakak dan selalu membantu aku dalam berpakian.

Tiap hari bila pulang malam ibuke mengembol roti dan telor,aku selalu mendahului dalam segalahal,makan,minum,dan kutimbang- timbang kue mana yang berat itu yang aku suka terutama bila makan roti nanas.
Sepulang sekolah aku pun bermain lagi degan kakak,dan adikku yang masih kecil.
sebuah cerita yang selalu kuingat adalah kejadian ketika adiku tercebur galian sampah.waktu itu ibu masih mencuci di debakang ketika adiku yang kepalanya bertanduk penuh dengan bisul besar dan hampir matang dagaikan tomat mengkel dipasar modern itu tertidur,aku bermain di halaman depan rumahku belakan rumah abah penuh dengan pohon pisang dan rumput yang hijau dan segar segar sedang dimakan rombongan kambing-kambing,baru saja abah selesai mengali tanah persegi untuk dijadikanya bak sampah.
''hii,yuk mainya didalam tanah aja ''kata kakaku. brgegas seluruh rombongan masuk kedalam lubang yang masih lengket di celana''.loncat ,satu ,dua ,tiga''kakaku memberi aba-aba semua terjun,bluk bluk bluk,aku gak bisa.
lama duduk-duduk di dalam tanah yang masih bersih sambil bernyanyi-nyanyi,berloncat-loncatan,sadenly adiku  terjatuh dari atas terdorong kambing jantan yang ganas menyruduknya hingga masuk didalam lubang sampah bersama-aku dibawah.
waaaaaaa waaaaaaaa terengah engah adiku menangis kepalanya berdarah dari bisulnya yang meletus bagaikan gunung merapi mengeluarkan lava yang pijar.ibuku yang sedang mencuci baju di belakang lari menoleh dikamar tingal bantal guling yang bau pesing,langsung berteriak.
''siapa yang nagis itu''! dilihatnya keluar sepi,tengok kanan kiri tidak ada anak-anak,ternyata semua didalam baksampah kubangan tanah yang tadi siang di gali abah.

''Aduh kenapa main pada di sini bahaya tau,bisulmu pecah bukanya besok mau dibawa kedokter''.
Seorang ibu merasa belas kasihan kepada sang anak yang jatuh kelubang galian tanah karena terdorong kambing bandot, disisi lain besukur bisul anaknya pecah dengan sendiri jadi tidak usah kedokter lagi untuk operasi.

Komentar

  1. melalui kumpulan kisah ini ,menginspirasikan semangat baru dan memotifasi para pembaca soo kuberi acungan jempol

    BalasHapus
  2. mengores pilu....
    kucoba mengusir resah....
    mengganggu dengan lantunan sahdu.....
    nyanyian tulus yang terlontar dalam kalbu
    yang kadang hanya akan membuat pilu

    BalasHapus
  3. sebuah mimpi yang akan menjadi kan kenyatan anak kecil
    dalam langkah nya terengah dia terbanggun menuju pelataran untuk meraih sebuah kenyataan yang terang,karena keberanian untuk bermimpi akan menjadi kenyataan bahwa dia 'harus memimpin'.

    BalasHapus
  4. kata orang tua ku
    kamu harus berani nak
    .jangan mudah untuk kaget
    .jangan takut
    .jangan heran

    kataku ada 3 prinsip dalam hudupku
    .santai
    .serius
    .sukses
    yang mana ini hanyalah opinio ku bila anda punya opini yang mungkin bisa belebarkan sayap oleh saja.

    BalasHapus

Posting Komentar