Masa-masa sekolah di jakarta
2.Masa-masa sekolah di Jakarta
Semasa kecil orang tuanya belum mempunyai pekerjaan
yang tetap ya... terpaksa menclok sana dan sini dari tempat satu ke tempat yang lain sambil kerja di sebuah kantor bank
harian/bank uncit,di dalam tas hitamnya tergendong selalu terselip sebuah lamaran kerja ‘’nyambi menyelam minum susu,eh minum air’’kata
ayahnya.
Di hari yang cerah burung burung berkicau riang,udara sejuk di tuntun oleh ayahnya yudi
dan untung di antarkanya menuju sekolah barunya yang agak jauh jaraknya bila
berjalan kaki melalui tanah lapang menghindari becekan dari lubang dan genangan
air yang berwarna coklat pekat tercampur tanah merah mereka menyebrangi jalan dekat dengan pabrik
buana raya dan PLN .
Hari petama masuk sekolah di SD
impres aku baru kelas satu dan kakak ku pindah dia masuk kelas 3,aku adalah
murid baru masuk kelas hari itu juga langsung di terima ,yang belum mengerti
apa-apa dengan baju baru berwarna putih yang agak gombrang bagaikan ondel-ondel
bila dilihat dari posisi belakang ,celana merah yang menjulang panjang sampai
dengkulnya ,sepasang sepatu baru dan kaos kaki
baru yang berwarna –warni seolah
–olah akan seperti badut yang akan pentas dalam sebuah vestifal badut yang siap
akan ditertawakan penonton’’ ini sebenarnya risih karena aku tak biasa
mengenalkan sepatu”seperti orang kaya aja’’!
Pak kepala sekolah berbicara denga
bapak ku lama sekali sebenarnya menurut teori orang dulu aku belum bisa megang
kupingku jadi tidak bisa sekolah.
kata kepala sekolah lalu dipegangnya
kuping kirinya dengan tangan kanan nenjulur keatas dan agak sedikit di
miringkanya kepala gepengnya yang berambut pirang menyala seperti bule.
‘’kamu diterima disekolah sini nak yudi’’kepala sekolah berkata padanya
hari ini aku juga langsung memasuki kelas
dengan berbaris lurus tiga bersap .
Terpaksa dipakainya baju kebesaranya karena ibu belum sempat mejahitnya dan bersaman
dengan rumah kontrakan baru keluarganya di kali udik pondok ungu.
Rido,dila,adalah teman sekelasnya dan juga ternyata
tingalnya saling berdekatan, aku satu kelas ,aku duduk bersama bertigaan saling
kenalan bercanda riang gembira .
Meja jamanku sekolah adalah meja yang
lebar seperti piano kuno di atas ada lekukan tempat pensilnya,meja yang terbuat
dari kayu yang kuat,tinggi,dan untuk boncengan tiga anak,aku duduk di belakang
sebelah kanan pojok.
Hanyalah kepalanya yang tampak dari
depan karena murid-murit yang cantik-cantik,ganteng-ganteng,gupis-gupis,dan
imut-imut itu semuanya kecil-kecil dan belum cukup umur tertutup oleh meja-meja
sekolahnya.
Hari demi hari berlalu ibu mengantar
kesekolah dan aku belum berani masuk sekolah dengan sendirian,dan banyak
teman-temanku juga masih diantar oleh orang tuanya.
Padasuatu hari aku berani berangkat sekolah tanpa orang tua karena aku sudah mempunyai banyak teman teman, Dalam perjalanan pulang aku nemu mainan cantik yaitu ayam- ayam robot yang menurutku ini adalah barang mahal lalu kubawa pulang kumasukan tas,mungkin punya anak yang sering bermain di pingir jalan sekolah dekat rumah besar ini mainan anak orang kaya, di rumah aku bermain dengan senang,tanpa buka baju dan sepatu langsung dikeluarkanya ayam tadi diputarnya krek-krek 4x dilepasnya dilantai lalu berjalan perlahan bagaikan robot gedek.
Padasuatu hari aku berani berangkat sekolah tanpa orang tua karena aku sudah mempunyai banyak teman teman, Dalam perjalanan pulang aku nemu mainan cantik yaitu ayam- ayam robot yang menurutku ini adalah barang mahal lalu kubawa pulang kumasukan tas,mungkin punya anak yang sering bermain di pingir jalan sekolah dekat rumah besar ini mainan anak orang kaya, di rumah aku bermain dengan senang,tanpa buka baju dan sepatu langsung dikeluarkanya ayam tadi diputarnya krek-krek 4x dilepasnya dilantai lalu berjalan perlahan bagaikan robot gedek.
hati ku senang sekali karena orang tua ku hanya bisa membuatkan mainan bedil laras panjang buat perang-perangan yang terbuat dari pelepah pisang yang di petiknya dipekarangan orang didepan rumah dila belakang abah‘’ibu gak pernah membelikan mainan
sebagus ini yud,tau sediri bapak hanya seorang tukang kuli bank oncit,ngambil
dimana’’!kata ibu marah.
Sejak itu aku terdiam dan merasa
berdosa namun mainan itu tetap kusimpannya sampai aku puas bermain’’maaf bu
bukan maksudku mencuri mainan ini tapi yudi nemu’’.seruku dalam hati.
Hari berlarut mulai pagi dan aku
mulai bersiap –siap belajar lagi di sekolah.
Anak anak sekolah melaksanakan
pembelajaran dengan seksama,tekun kemudian bel istirahat berbunyi kringgggggggggggggggggggggggggg2x.
Dia berlari sediri membeli krupuk opak yang besar dikucurkanya sambal yang pedas berwarna merah saus dan diberikanya uang Rp 500,’’aku senang makan opak besok beli lagiah’’.tibaba bel bordering;’’kringgggggggg’’2x.
Dia berlari sediri membeli krupuk opak yang besar dikucurkanya sambal yang pedas berwarna merah saus dan diberikanya uang Rp 500,’’aku senang makan opak besok beli lagiah’’.tibaba bel bordering;’’kringgggggggg’’2x.
Dilemparnya krupuk emping ,lezat,besar,
yang terbuat dari singkong yang di belinya dari seorang nenek di ujung sekolah
dipingir pagar yang reot terbuat dari kayu bamboo di seberang jalan sekolahnya.
Pelajaran dilanjutkan waktu itu yang
mengajar adalah seorang ibu guru temanku Rido yang duduk di tengah diam diam turun dari
kursi yang tinggi itu.aku masih konsentrasi memperhatikan ibu guru.
‘’yud bagi kertas dong cepat’’!seru
rido yang nongol dari kolong meja dan aku kasih selembar kertas baru yang ku
cabut dari tengah-tengah buku baru ku.
Grrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
tiba tiba terdengar teriakan dari teman sekelas ku
Grrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
tiba tiba terdengar teriakan dari teman sekelas ku
‘’Bau-bau apaan ya kayak bau busuk,bau lecit,’’teman teman semua menjulurkan lidahnya,wek wek wek ternyata
rido buang air dikolong meja,tadi minta kertas dariku untuk mengosok-gosok
sebagai gantinya air,dasar rido licik.
Ibu guru marah ‘’seluruh anak harap
keluar dulu’’!diciumnya pantat siswa satu persatu karena ibu guru penasaran dan curiga, terutama pantatku diendus endus ibu guru yang masih curiga dengan aku karena itu ....nya tepat dibawah kolongku, tidak ada yang mengaku
siapa pelaku criminal terebut.aku hanya terdiam karena rido berkata’’jangan
bilang bu guru ya yud,dila’’.sebenarnya bu guruku curiga kepada aku, rido dan
dila.
Sejak kejadian itu semua buguru tidak yakin dengan kita,namun aku selalu ingat kisah itu betapa bodohnya aku menyimpan rahasia ini dan aku menyesal kenapa dulu tidak aku laporkan saja.Walau bagai manapun mereka adalah teman yang baik walaupun sudah menipu ibu guru dia tetap mermain bersama ,dirumah maupun di sekolah.Dirumah baruku dila,rido anak abah adalah teman yang baik aku bermain kelereng bersama,kadang bermain pacar pacaran dengan teman pria dan wanita.Eying kakak kelasku teman untung pitoyo adalah orang kaya yang selalu usil bila bermain dengan teman-teman,pitoyo selalu berkelahi bila ada dia.
Sejak kejadian itu semua buguru tidak yakin dengan kita,namun aku selalu ingat kisah itu betapa bodohnya aku menyimpan rahasia ini dan aku menyesal kenapa dulu tidak aku laporkan saja.Walau bagai manapun mereka adalah teman yang baik walaupun sudah menipu ibu guru dia tetap mermain bersama ,dirumah maupun di sekolah.Dirumah baruku dila,rido anak abah adalah teman yang baik aku bermain kelereng bersama,kadang bermain pacar pacaran dengan teman pria dan wanita.Eying kakak kelasku teman untung pitoyo adalah orang kaya yang selalu usil bila bermain dengan teman-teman,pitoyo selalu berkelahi bila ada dia.
Ya berantemnya anak kecil sekedar
olok-olok belum kenal jamannya sanggokong atau kera sakti namun masih jamanya happy,dorong dorongan setiap bertemu selalu cibir mencibir dibawah pohon
buni dan lumbung padi yang sudah hamper reot ‘’aku bermain,aku nemu telor tiga’’
telor ayam dikolong lumbung, aku berlari kubawa pulang.
‘’gorengin telor gorengin telor bu’’
ibuku marah dan curiga lagi.tetap digorengnya telur telur tadi untuk dibagi adiku yang masih kecil.
walau gelisah namun jangan gundah ,satukan hati jiwa dan langkah langkahmu menerjang terjang kedepan
BalasHapus